Sunday 9 December 2012

Proyek Apartemen menghapus kenangan Kampung Monyet


PROYEK APARTEMEN MENGHAPUS KENANGAN KAMPUNG MONYET

Sekitar tahun 2000-an,kampung ini cukup populer karena keunikannya, yaitu kampung yang dikenal oleh banyak orang dengan sebutan Kampung Monyet.Kampung Monyet berada di kawasan RW 10 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, atau dibelakang Pasar Gembrong di Jalan Basuki Rachmat.
Nama Kampung Monyet sebenarnya sudah ada sejak 1977, namun baru di kenal sejak tahun 2000-an.Awalnya Kampung Monyet hanyalah sebuah lahan kosong yang berbatasan dengan lapangan bola, namun beberapa warga memanfaatkan lahan tersebut untuk memelihara dan melatih monyet untuk dilatih seperti atraksi Topeng Monyet. Sejak itu banyak orang melatih monyet di lapangan itu dan menggunakan lahan kosong sebagai kandang monyet yang letaknya berdekatan dengan rumah warga.
Warga yang tinggal di Kampung Monyet kebanyakan adalah warga pendatang, oleh karena itu tak heran jika kebanyakan warga Kampung Monyet itu adalah bandar monyet, pelatih monyet atu tukang Topeng Monyet keliling. Kampung Monyet ini bisa dibilang sebagai sumber rezeki warganya ,melalui melatih monyet, menjadi bandar monyet bahkan tukang topeng monyet keliling.
Setiap pagi oleh pemiliknya, monyet-monyet itu dimandikan lalu dijemur, suasana semakin menarik saat para pelatih monyet mengajari beberapa gerakan lucu dan banyak anak-anak kampung sekitar berdatangan untuk menontonnya.
Namun suasana itu tak akan terlihat lagi. Para bandar monyet,pelatih dan Tukang Topeng Monyet, pindah berbagai tempat, Kampung Monyet pun akan menjadi cerita saja, di lokasi bekas Kampung Monyet yang luasnya sekitar satu hektar itu tengah ada proyek pembangunan apartemen dengan delapan tower yang masing-masing memiliki 33 lantai.
Sementara Lurah Cipinang Besar Selatan, Ibrahim, menjelaskan lahan Kampung Monyet adalah sebagian lahan yang terkena gusuran karena rencana pembangunan Apartemen Bassura City. Menurut Ibrahim, kawasan Kampung Monyet, termasuk dalam kawasan yang menurut catatan administrasinya tidak terdapat RT atau pemukiman penduduk secara resmi.
“Jadi warga yang tinggal disana,sejak lama tidak terdaftar secara administrasi di kelurahan.mereka kebanyakan warga kuar jakarta atau pendatang yang tidak lapor kami” papar Ibrahim. (Budi Sam Law Malau)

0 comments:

Post a Comment